Pages

Tuesday, 3 September 2013

Anggaran Militer Dipertimbangkan Untuk Ditambah


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjeuTvzjHgRRO1mbunrYRvtjullUX-JhCBbaBrzDYxAZocbPZBQJDb0GUl86xRjQ2NUfMTQhiwOBhIzN_yUFni3O_gzcWvTCEfMrwbTkX1UeW23h9OePiAP77e_UGpIXZiCJV5s_uqnOHQ/s1600/tni.jpg
JAKARTA – Komisi I DPR yang membidangi pertahanan dan keamanan sedang mempertimbangkan usulan bertambahnya anggaran militer Indonesia. Komisi pertahanan akan mengaji dan menelaah postur dan kemampuan keuangan negara, apakah memungkinkan anggaran untuk TNI ditambah.

"Anggaran untuk TNI, terutama bagi keperluan modernisasi alutsista dan kesejahteraan prajurit, belum memadai. Idealnya, anggaran TNI itu naik hingga 40 persen dari yang dialokasikan sekarang ini," kata anggota Komisi I DPR, Tantowi Yahya, di Jakarta, Jumat (23/8).

Anggaran TNI sebenarnya terus naik. Dalam APBN sekarang juga naik, meski memang belum mencapai jumlah yang ideal. Kenaikan anggaran militer harus mempertimbangkan banyak hal dan harus disusun sesuai dengan kebutuhan yang paling prioritas. "Kenaikan harus berpatokan pada banyak faktor, utamanya kemampuan APBN kita," kata dia.

Melihat postur APBN, yang defisit anggarannya masih menganga, kenaikan anggaran pertahanan harus dikaji dengan cermat dan mendalam. Di tengah kondisi ekonomi global yang masih lesu, yang paling penting, anggaran untuk TNI tak dipangkas. Dan, itu harus disyukuri. "Tidak dikurangi saja sudah bagus," kata Tantowi.

Terkait tekad calon Panglima TNI, Jenderal Moeldoko, yang akan berusaha keras memodernisasi alutsista dengan mengutamakan produk dalam negeri, Tantowi mengapresiasi. Dirinya juga sepakat dengan pendapat Moeldoko bahwa tentara Indonesia harus diusahakan berusaha untuk tidak tertinggal.

"Tapi janganlah kita bermimpi untuk melebihi kemampuan dan kelengkapan alutsista negara-nera maju, begitu kata Jenderal Moeldoko. Saya kira itu satu pendapat yang realistis," katanya. ags/P-3

koran jakarta