Pages

Monday, 10 November 2014

Ingin Tambah Kapal Patroli, Jokowi Tertarik Dengan Speedboat ini

 
 
Jakarta - Presiden Joko Widodo ingin memperkuat penjagaan maritim dengan menambah kapal patroli. Saat berkunjung ke Indo Defence 2014 Expo & Forum, Jokowi tampak tertarik pada kapal patroli anti peluru yang diproduksi di Indonesia.

Jokowi mengunjungi Indo Defence 2014 hari ini, Jumat (7/11/2014), di JIExpo Kemayoran, Jakpus, dan melihat sejumlah alat sistem pertahanan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu sempat mengunjungi booth PT Bay Industrial Indonesia karena tertarik pada kapal patroli anti peluru.

"Pak Presiden tadi datang ke sini dan sangat tertarik. Beliau tanya benar buatan Indonesia bukan. Ini benar dibuat di sini, di Ciujung, Banten," ujar Owner PT Bay Industrial Indonesia, Lee Ki Hyoeng di boothnya.

Kapal patroli ini dibuat dari bahan polymer composite dan muat untuk 26 penumpang. Tambahan keunggulan kapal ini adalah bisa menikung saat sedang melaju cepat.

"Jadi anti pelurunya bisa level 3 plus AK 47 dan MSC. Di luar itu tidak. Kalau ditembak pelurunya masuk ke body dan proyektilnya pecah di dalam. Lubangnya akan nutup sendiri," jelas Lee.

Air Rigid Bullet Proof Boat ini bisa melaju dengan kecepatan 40-80 knot. Menurut Lee, speed boat ini sudah digunakan oleh Kopassus. Sayang harga kapal ini masih terbilang cukup tinggi yakni lebih dari Rp 3 miliar untuk 1 unit.

"Sudah dipakai Kopassus untuk proyek uji coba dulu. Mereka sudah lakukan uji tembak itu. Kita juga ada sistem radarnya dan kapal punya self righting system, jadi kalau kapalnya terbalik bisa kembali ke posisi semula," Lee menuturkan.
Jerman disebut sudah menawarkan diri menjadi agen untuk mempromosikan kapal patroli ini. Sementara itu kapal ini sudah digunakan oleh negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Dubai, dan Arab.

"Nigeria kemarin ke sini, mereka sangat tertarik dan mau impor," tutup Lee.

Sebelumnya Jokowi menyatakan akan menambah kapal-kapal patroli untuk menjaga kedaulatan NKRI. Itu untuk mengendalikan kapal-kapal ilegal yang kerap mencuri ikan di perairan Indonesia.

"Kapal-kapal patroli kita kurang. Oleh sebab itu ditambah. Kalau ndak bagaimana kita bisa mengendalikan 5.400 kapal yang setiap hari lalu lalang," ucap Jokowi. (DetikNews)