“Target 10 besar (kekuatan militer dunia), itu minimal 15-lah,” kata Ryamizard di Mabes TNI.
Ryamizard mengatakan, militer Indonesia harus mampu berkembang menjadi salah satu kekuatan militer terbaik dunia. Itu sebabnya, ketika RI membeli alat utama sistem persenjataan dari negara lain, industri pertahanan RI dan TNI diharapkan mampu mentransfer teknologi untuk dapat dikembangkan industri pertahanan dalam negeri.
“Seperti kapal selam kita harus bisa membuat, pesawat jet juga demikian,” ujarnya.
Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko menyambut baik target yang disampaikan pemerintah baru kepada TNI. Moeldoko optimistis militer RI dapat bersaing dan masuk urutan 10 besar rangking kekuatan militer dunia.
“Kita optimistis bisa. Selama perkembangan ekonomi berjalan baik maka pasti bisa itu obsesi Menhan baru,” ujar Moeldoko saat mendampingi Menhan Ryamizard.
Menurut Moeldoko, kekuatan angkatan bersenjata itu bisa diukur secara kualitas dan kuantitasnya. Oleh sebab itu, pengembangan personel dan alutsista TNI menjadi sesuatu yang mutlak harus dilakukan. “Sekarang secara kualitas dan kuantitas ktita pada rencana strategis pertama sudah 38 persen,” terang dia.
Moeldoko menambahkan, saat ini, TNI berada di ranking 19 militer dunia, dan rangking ke 9 se-Asia Pasifik. Adapun target masuk 10 besar dunia diproyeksikan bisa tercapai pada tahun 2019. (VivaNews.com).