Pages

Thursday, 20 November 2014

Parasut 'Made In Tulungagung' Jadi Andalan TNI yang Menuai Pujian

Tulungagung, - Meski ada parasut buatan luar negeri, seorang prajurit TNI AD memilih menggunakan parasut buatan lokal, 'made in Tulungagung' saat terjun payung. Si prajurit menilai parasut dari kabupaten kecil ‎itu jauh lebih bagus dan aman.

Cerita itu dikisahkan oleh Kepala Bidang Pemberitaan Kementerian Pertahanan Kolonel KAL Anton Imam Santosa di Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (18/11/2014). Rupanya parasut yang dimaksud adalah buatan perusahaan lokal CV Maju Mapan yang didirikan oleh anak buruh tani, Yafet Paiman.

"Komentar yang sudah pakai itu bilang Maju Mapan memang enak semua. Beberapa prajurit kalau ditanya pakai payung luar negeri atau dalam negeri, mereka bilang dalam negeri saja," kata Paiman di kantornya, Jl Raya 1/26 Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur.

Parasut yang ia produksi berjenis parabolik menggunakan bahan dari Korea Selatan dan diberi nama Garuda 1-P. Parasut ini diklaim mampu dipakai lebih dari 100 kali dan tahan 16,5 tahun, dengan kemampuan beban hingga 136 Kg.

"Ini yang sudah pakai dari TNI AD, TNI AU, Kemensos, Basarnas, BNPB, PMI," kata Paiman.

Rupanya tak hanya instansi dan lembaga pemerintah yang menggunakan parasut produksinya, sejumlah negara sahabat juga sudah melirik parasut yang terkenal dengan kualitasnya ini.

Tapi tak hanya parasut, pabrik Paiman juga membuat tenda, satuan militer dari Malaysia pun memesan 7.000 tenda.

"‎Malaysia mau beli lagi 7.000 tenda, sudah disurvei, didatangi tentara kerajaan militernya datang semua. Terakhir mengajak kerja sama dirikan pabrik di sana, saya nggak mau. Saya bilang kamu pesan saja dulu berapa tahun, baru lihat nanti," ujar Paiman.

Begitu pula Timor Leste dan Papua Nugini yang telah memesan parasut pabrikannya. Selain itu, Australia juga disebutnya pernah memuji parasut made in Tulungagung itu. Australia menyebut parasutnya memiliki kualitas sama dengan yang digunakan NATO.

"Australia masuk ke sini menanyakan ISO dan waktu itu belum punya. Kita baru punya ISO tahun 2011. Mereka memuji produk kita sudah seperti NATO," kata Paiman.

‎Pabrik Paiman juga memproduksi dragchute untuk pengereman pesawat jet seperti Hawk dan Sukhoi. Ada pula parasut barang yang mampu menurunkan sebuah kontener 200 Kg dari langit ke darat dengan aman.

"Lalu kita juga bikin shelter untuk heli, dari alumunium alloy tapi terpalnya dari kita. Kalau kena angin itu ya mungkin talinya kurang rapat sehingga kena angin sedikit saja kepek-kepek. Tapi sekarang itu baling-baling muter di dalam, di atas, di kiri atau kanan nggak apa-apa shelternya," papar Paiman.

Paiman juga memproduksi alat kelengkapan tentara/polisi lainnya seperti ikat pinggang‎, sarung pistol, tas, pengait tali dan sebagainya. Kemampuan produksi pabrik Paiman bisa mencapai 1000 item dan itu baru 1/5 kemampuan tertinggi produksi.

"Omset rata-rata Rp 100 milyar. ‎Waktu HUT TNI di Surabaya itu semua pakai dari sini produknya. Sempat diumumkan itu produk Tulungagung," ujar Paiman bangga. (Detik.com )