Pages

Sunday, 30 March 2014

KSAU Diminta Usut Penganiayaan Dokter Tentara Arief

  KSAU Diminta Usut  Penganiayaan Dokter Tentara Arief  

Tim Aerobatik TNI-AU Jupiter dari Indonesia menunjukkan aksinya dalam Singapore Airshow, (13/2)

Jakarta- Kabar pengeroyokan Kapten Arief, dokter tentara di Wing Pendidikan Terbang Landasan Udara Adisutjipto Yogyakarta, oleh Letnan Satu Dika dan tujuh perwira berpangkat Letnan sampai Mayor, rupanya sudah sampai di telinga Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. Bahkan laporan kejadian tersebut sudah mampir di meja kerja Djoko Suyanto.

"Pak Menteri Djoko Suyanto sudah dapat laporan dari berbagai pihak," kata Deputi Menko Polhukam Bidang Koordinasi Komunikasi, Informasi, dan Aparatur Marsekal Muda Agus R. Barnas kepada Tempo, Rabu, 26 Maret 2014. Sayangnya, Agus tak menyebutkan detail dari siapa saja laporan penganiayaan dokter tentara tersebut diperoleh Menteri Djoko Suyanto. "Sumbernya Pak Menko banyak," kata dia.

Menurut Agus, Menteri Djoko Suyanto sangat menyesalkan pengeroyokan dokter tentara di Angkatan Udara, mengingat Djoko pernah menjadi Kepala Staf TNI AU (KSAU). Sebagai senior penerbang, Djoko sedih jika juniornya punya sifat yang liar dan tak bertanggung jawab. "Mereka juga calon pemimpin, kok perilakunya begitu, kenapa masih gunakan kekerasan?" kata Agus menirukan kekesalan Djoko Suyanto.

Karena itu, Menteri Djoko Suyanto sudah memerintahkan KSAU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia untuk mengusut tuntas kasus ini. Angkatan Udara harus tegas menegakkan hukum, kata Agus. Jika melanggar hukum militer, maka para pelaku kekerasan harus diseret sampai pengadilan militer sebagai efek jera. "KSAU sudah menyatakan kesiapan mengusut tuntas," kata dia.

Menurut sumber Tempo, kasus pengeroyokan ini awalnya dipicu oleh hasil pemeriksaan Kapten dokter kesehatan Arief yang menunjukkan ada masalah di jantung Letnan Satu Dika. Prajurit ini merasa kecewa dengan diagnosa dokter Arief. Soalnya, jika jantungnya benar-benar bermasalah, Letnan Satu Dika tak lagi bisa terbang.

Akibatnya, Arief mengalami luka pendarahan di bagian kepala serta luka dalam di liver dan ginjal. Ia sekarang dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat Angkatan Udara Hardjolukito, Yogyakarta.

 Tempo