JAKARTA - Panglima
TNI Jenderal Moeldoko menyatakan bahwa siapapun kelak yang terpilih jadi
Presiden RI harus figur yang mengedepankan perdamaian. Menurutnya,
pemimpin masa depan adalah sosok yang selalu berupaya mencari jalan
damai dalam menyelesaikan setiap persoalan.
“Karena jika pemimpin menginginkan
perang, negaranya pasti tak akan maju," ungkap Moeldoko ketika menjadi
penanggap dalam Konvensi Nasional Ikatan Alumni Lembaga Ketahanan
Nasional XI (IKAL XI) bertajuk 'Jangan Salah Memilih Pemimpin' di
Lemhannas, Jakarta, Rabu (26/3).
Moeldoko juga mengatakan, seorang
pemimpin juga harus meninggalkan loyalitas pribadi maupun kelompok.
"Seorang pemimpin begitu dia diangkat, maka loyalitas pribadi dan
kelompok harus ditinggalkan dan berganti menjadi loyalitas yang hanya
kepada negara," katanya.
Lebih jauh Moeldoko menegaskan bahwa
reformasi telah membuat demokrasi berjalan seperti air bah. Karenanya,
ia menegaskan, ke depan yang harus dicapai adalah membuat negara yang
kuat. "Serta rakyat yang tetap berdaulat," pungkas bekas Kepala Staf TNI
Angkatan Darat ini.
Dalam kesempatan itu Ketua Umum IKAL Agum
Gumelar menawarkan lima model pemimpin baru yang diharapkan bisa
memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang. Menurutnya, ada lima
indikator untuk meneropong kualitas calon pemimpin, yakni tingkat
penerimaan publik (acceptable), rekam jejak, konsistensi antara
perkataan dan perbuatan, berani tidak populis dan bisa memimpin sesuai
era.
Karenanya Agum mengharapkan partai-partai
politik bisa mencetak calon pemimpin nasional yang berkarakter dan
memiliki jiwa negarawan. "Kita hanya berharap parpol lebih dewasa dalam
menentukan calon pemimpinnya," katanya.Jpnn