NATUNA (BP) – Komandan Pangkalan Udara (Danlanud)
Ranai, Letkol (Pnb) Andri Gandy, mengatakan pangkalan Udara TNI AU Ranai
akan segera diliengkapi dengan jet tempur cangih, Sukhoi. Untuk itu di
pangkalan ini akan segera dibangun shelter Sukhoi di hanggar barat Lanud
Ranai.
“Pembangunan Shelter Sukhoi ini sebagai pangkalan pendukung operasi TNI AU di Natuna,” sebut Andri Gandy di Ranai, Kamis (27/3).
Shelter ini, kata Gandy, untuk memungkinkan pergelaran pesawat
tempur dan dijadikan home base di Lanud Ranai. Sehingga pesawat Sukhoi
tetap berada di Lanud Ranai, jika setiap saat diperlukan.
Saat ini Lanud Ranai sendiri sudah dilengkapi beberapa fasilitas
seperti lampu runway, lampu taxiway, emergency, radio TNI AU primary dan
secondary hingga lampu tower. Jika sebelumnya bandara ini belum bisa
beroperasi di malam hari, tetapi saat ini sudah bisa dioperasikan dan
sudah dilengkapi radar yang terintegrasi.
“Setidaknya dalam kurun waktu dekat, bandara Lanud Ranai bisa sekelas
Batam. Walau panjang landasan saat ini masih 2,5 kilometer, sementara
Batam sudah tiga kilometer,” ujarnya.
Sebelumnya Asisten Deputi I Bidang Pertahanan Negera Kemenko
Polhukam, Fajru Zaini, mengatakan pembangunan shelter pesawat tempur
Sukhoi di Lanud Ranai sudah dianggap sebagai langkah memenuhi standar
minimum pertahanan negara.
Fajru mengakui, Shelter Sukhoi salah satu penunjang pengembangan
kekuatan pokok minimum (minimum sssential force/MEF) pada rencana
strategis (Renstra) ke depannya. Sehingga kelak pesawat yang melakukan
operasi lebih mudah parkir di pangkalan terdepan, salah satunya seperti
di Natuna.
“Memang kita harus siapkan sarana untuk alat tempur seperti pesawat
tempur Sukhoi. Pembangunan shelter itu dalam menunjang minimum essential
force. Dimanapun pangkalan terdepan kita harus sediakan shelter,”
ungkapnya saat di Ranai, pekan lalu.
Menurutnya, kelengkapan fasilitas di pangkalan udara terdepan akan
memungkinkan pesawat melakukan operasi dengan optimal. Namun pihaknya
berupaya melengkapi standar di bandara Lanud Ranai untuk operasi
pesawat-pesawat seperti Sukhoi. “Perlu persiapan dulu mulai dari suplai
listrik, ground pendaratan yang standar sesuai lebar dan panjang
landasannya,” ujarnya. (arn)
batam pos