Batalyon
Infanteri (Yonif) 413 Bremoro, Solo, Jawa Tengah akan ditingkatkan
menjadi batalyon infanteri mekanis dengan kelengkapan kendaraan lapis
baja. Program itu terkait dengan pembelian alat utama sistem
persenjataan (Alutsista) berupa tambahan 50 unit tank tempur Leopard,
ujar KASAD Jenderal TNI Budiman usai memberi pengarahan di depan 600-an
prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) 413 Bremoro, di markas Mojolaban,
Solo, Jumat (28/3/2014).
Sebagian di antara kendaraan tempur
infanteri yang disebut Infanteri Fighting Vehicle (IFV) itu, akan
ditempatkan di Yonif 413 Bremoro Solo.
“Jadi fungsi Yonif 413
tetap hanya dilengkapi dengan fasilitas IFV sehingga menjadi batalyon
infanteri mekanis. Sedang selain batalyon itu ada juga batalyon
infanteri motoris dengan kendaraan tempur Anoa. Kendaraan lapis baja itu
untuk melindungi prajurit karena nyawa orang itu mahal,” jelasnya.
Saat
ini, sambungnya, persiapan terus dilakukan di Yonif 413 sampai tank
Leopard datang memperkuat jajaran TNI-AD pada Oktober 2014 mendatang.
Kasad
memproyeksikan di tiap kota besar ada batalyon mekanis. Tapi saat ini
dari 100 batalyon lebih di seluruh Indonesia, yang sudah ada batalyon
mekanis baru enam kota, yakni Jakarta ditempatkan satu brigade, di
Surabaya dan tahun ini di Solo satu batalyon.
Di depan para
prajurit Yonif 413 itu, Kasad mengungkapkan, TNI AD diberi peralatan
tempur luar biasa dengan kemampuan bertempur prajurit yang tidak
dimiliki negara lain harus terus dipelihara dan dibangunn dengan
latihan.
Dia mengingatkan, yang lebih penting dari peralatan
canggih itu adalah jangan kehilangan kecintaan rakyat. “Selama ini, yang
ditakuti musuh dari TNI hanya dua hal, yaitu kemampuan bertempur dan
kesatuan TNI dengan rakyat. Ditambah alutsista modern, tingkat
kepandaian dan semangat tempur prajurit, menjadikan Indonesia menjadi
negara yang dihormati,” tuturnya.
jkgr