Jakarta, Semenjak Berdirinya dalam lingkungan Angkatan Darat
Tentara Nasional Indonesia, Kostrad telah menorehkan banyak catatan
gemilang yang sangat berjasa bagi Ibu Pertiwi.
Di
bentuk pada tahun 1961 semasa kampanye Trikora dalam rangka pembebasan
Irian Barat dari Belanda, Kostrad : Komando Strategis Angkatan Darat
(Army Strategic Reserve Command) merupakan bagian dari komando tempur
utama milik TNI AD yang memiliki kekuatan personil antara 25.000 sampai
40.000 (tak ad jumlah pasti). Pada waktu kampanye Trikora, Kostrad
merupakan salah satu kekuatan Inti Komando Mandala Irian, kemudian
berganti nama menjadi Kostrad pada 1963.
Setelah
selesai mengikuti misi pembebasan Irian barat, sepak terjang Kostrad
makin gemilang di akhir Orde Lama dan di masa Orde Baru. Pasukan dengan
baret berwarna hijau berwarna hijau dan memiki lambang senjata sakti
Cakra Sapta Agni telah banyak memakan asam garam medan pertempuran, dari
Operasi Trikora, penumpasan G30S, Operasi Trisula, PGRS di Serawak,
PARAKU dikalimantan Utara, Operasi Seroja di Tim Tim serta menjadi tim
pasukan penjaga perdamaian PBB.
Nah,
Uniknya Kostrad merupakan pasukan Infanteri yang paling sulit dicari
tandingannya dari Korps negara lain, keunikan Kostrad karena kemampuan
yang dimiliki setiap anggota Kostrad sangat berbeda dari Infanteri
kebanyakan. Bahkan bentuk pelatihannya pun beraneka ragam, tak hanya
pelatihan standar infantery namun ditambah pelatihan para komando dan
spesialisasi lain khas pasukan khusus
Pasukan
Kostrad juga memiliki kemampuan terjun payung alias Pasukan Lintas
Udara (3rd Airborne Infantry Brigade) menjadikan Kostrad bukanlah
pasukan darat biasa, inilah salah satu keunikan Kostrad. Selain itu,
didalam kostrad juga memiliki unit-unit lain dengan spesialisasi khusus.
Kostrad bahkan memiliki satuan Kavaleri (lapis baja), Batalion Zeni,
Artileri Medan, unit pasukan anti teror dan peperangan dalam kota,
Raider atau banteng Raider.
Sebagai
pasukan besar yang siap menjalankan perintah Panglima TNI, Kostrad saat
ini memiliki 2 Divisi, yakni Divisi 1 bermarkas di Cilodong, Depok,
Jawa Barat dan Divisi 2 di Singasari Malang. Pada taun 2009, Divisi 3
Kostrad di Gorontalo dan Makasar secara bertahap mulai dibangun sampai
dengan tahun 2014.
Sumbangsih
lain Kostrad bagi Ibu pertiwi antara lain secara berkala mengirimkan
pasukan menjaga Perbatasan Republik Indonesia dengan negara tetangga
yang diserahkan pada Batalyon Infanteri/Yonif dibawah Kostrad. Dari
sekian banyak batalion Infantri Angkatan darat khususnya miliki kostrad,
ada salah satu batalyon Infantri yang cukup “ditakuti” yakni, Batalyon
Infanteri Lintas Udara 305, Brigif Linud 17/Kujang 1 Kostrad yang
bermarkas di Karawang Jawa Barat.
Kabarnya
Pasukan ini selalu menuntaskan semua misi yang diembannya, memiliki
nama lain Yonif 305 Tengkorak karena kesatuan ini memiliki simbol
tengkorak mematikan. Seperti Batalyon Raider Kostrad, Yonif Tengkorak
juga dirancang sebagai pasukan yang siap diterjunkan dalam perang –
perang berkelanjutan, semakin panjang pertempuran, semakin ganas dalam
mengalahkan lawan.
Moto
yang dipunyai Kostrad adalah Dharma Putra, merupakan nama dari 7
Prajurit Elite penjaga Raja-Raja Majapahit, bisa di ibaratkan Kostrad
merupakan salah satu pilar utama dalam melindungi keutungan Negara
kesatuan Republik Indonesia, Sayang karena termasuk kekuatan negara yang
dirahasiakan tak banyak lagi sepak terjang dan detail kekuatan yang
bisa di tuliskan.